YAYASAN SAHAJA SEHATI bermula dari Komunitas Sahaja, sebuah kelompok studi seni, sastra dan penulisan kreatif yang terdiri dari kalangan mahasiswa, akademisi, hingga seniman professional berbasis di Denpasar, Bali. Komunitas ini telah berdiri sejak tanggal 24 Mei 2006 dan bertransformasi menjadi Yayasan Sahaja Sehati sejak tahun 2014.
Bertujuan untuk memberikan pengalaman kreatif bagi masing-masing anggotanya dalam pengembangan kecakapan berbahasa, sastra, dan seni, serta kemampuan berorganisasi melalui berbagai kegiatan seni budaya, seperti bedah buku, pembukaan pameran lukisan, pementasan musik, serta event lain yang bertaraf lokal, nasional, maupun internasional. Kini juga berkembang menjadi laboratorium penciptaan seni dan media baru serta mengembangkan divisi tim riset dan kajian seni rupa, budaya, pariwisata.
Yayasan Sahaja Sehati menyelenggarakan Pameran Seni Rupa Alih Kreasi Puisi ke Rupa “Kata Rupa” (2019) di Taman Budaya Provinsi Bali kerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali serta sebagai penyelenggara Pameran Seni Rupa Bali Megarupa 2019 yang menghadirkan karya-karya terpilih dari 103 perupa Bali lintas generasi dan Pameran Bali Megarupa 2021 yang diikuti 107 seniman, dihadirkan serentak di empat venue terpilih, yakni Museum Puri Lukisan, Museum Neka, Museum ARMA, dan Bentara Budaya Bali. Bekerja sama dengan Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Pameran Apresiasi Perupa Muda Indonesia “Utusan Sosial, Kilat Darurat” (2019), Pameran Seni Rupa “Semesta Kita” (2019) di Bentara Budaya Bali, mendukung pelaksanaan Pameran Mural serangkaian World Culture Forum (2016) di Bentara Budaya Bali kerja sama dengan Galeri Nasional.
Yayasan Sahaja Sehati bertindak sebagai tim riset penulisan buku biografi kreatif Nyoman Nuarta (Garuda Wisnu Kencana), terjemahan novel “Emily Java 1904”, biografi “Buna, Suka Duka Sang Kelana”, biografi ARMA Museum serta biografi kreatif Tjokorda Gede Agung Sukawati. Sahaja Sehati sempat pula bekerjasama dengan UPTD. Taman Budaya Provinsi Bali melakukan riset dan penulisan buku seni rupa koleksi Museum Mahudara Mandara Giri Bhuvana yang merangkum +/- 400 karya seni rupa dari para maestro Indonesia dan Bali lintas generasi, terbit tahun 2020.
Membina seniman-seniman muda terlibat dalam program pementasan seni virtual “Kala Ing Bhuwana” 2020 dan penciptaan film dokumenter 5 Maestro “Werdhi Cipta Sang Mumpuni” 2020 (I Gusti Ngurah Gede Pemecutan, Made Wianta, Ni Made Rusni, I Wayan Jebeg, Umbu Landu Paranggi).
Pada tahun 2021, Yayasan Sahaja Sehati dipercaya menggarap konten Pekan Kebudayaan Daerah Provinsi Bali di bawah arahan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan bekerja sama dengan UPTD Taman Budaya Provinsi Bali. Konten bertajuk "Bali Mewangi Pusparagam Seni" tersebut berhasil lolos seleksi Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) tahun 2021 dan ditayangkan sebagai konten utama di kanal Indonesiana TV dan YouTube Budaya Saya.
Sejak tahun 2021 pula, Yayasan Sahaja Sehati menjalin kerja sama sebagai Mitra ISI Denpasar dalam program MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka), berbagai pengalaman serta membina mahasiswa dalam Projek/Studi Independen.